Categories

Lesson 6

Blog Archive

Follower

Statistik

Get Gifs at CodemySpace.com

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI BELAJAR



ABSTRAK
Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada era sekarang ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Namun apa sebenarnya belajar itu, rasanya masing-masing orang mempunyai tangkapan yang tidak sama.
Sejak manusia ada, sebenamya ia telah melaksanan aktivitas belajar. Oleh sebab itu, kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa aktivitas itu telah ada sejak adanya manusia.
Mengapa manusia melaksanakan aktivitas belajar? Jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhan manusia. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar. Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenamya di dalam dirinya terdapat potensi untuk diajar.

Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di sepanjang waktunya, manusia banyak melaksanakan “ritual-ritual” belajar.
Apa sebenarnya belajar itu, banyak ahli yang memberikan batasan. Belajar mempunyai sejumlah ciri yang tak dapat dibedakan dengan kegiatan-kegiatan lain yang bukan belajar. Oleh karena itu, tidak semua kegiatan yang meskipun mirip belajar dapat disebut dengan belajar.
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting/vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa
Dalam Makalah ini akan dibahas tentang pengertian belajar dari berbagai sumber. Kami membahas permasalahan belajar karena banyak orang yang tidak memahami makna belajar, sehingga kebanyakan dari mereka menganggap belajar itu kurang penting. Banyak orang beranggapan yang terpenting adalah hasilnya, tanpa melihat proses belajar. Dalam makalah ini juga akan dijelaskan ciri-ciri belajar.
Terdapat beberapa ciri-ciri belajar, diantaranya : (1). Ada 3 ciri khas pada aktivitas manusia : a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pebelajar baik aktual maupun potensial, b. Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, c. Perubahan itu terjadi karena usaha; (2). Belajar dan kematangan mempunyai persamaan unsur namun tidaklah sama; (3). Belajar dan perubahan kondisi fisik dan mental. Kondisi dan mental banyak macamnya antara lain: disebabkan akibat kelelahan fisik, penggunaan obat, penyakit parah atau trauma fisik. Kesimpulannya belajar berbeda dengan perubahan kondisi fisik dan mental; (4). Hasil belajar bersifat menetap dan tahan lama, hasil belajar waktu dahulu masih ada yang tersisa, menetap sampai kegiatan berikutnya, sifatnya relatif konstan, tahan lama, awet. Dan penjelasan lebih lengkap akan kami sampaikan pada pembahasan masalah.

PEMBAHASAN
PENGERTIAN BELAJAR
1.    Menurut james O. Whittaker ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2.    Cronchbach ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
3.    Howard L. Kingskey ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
4.    Geoch( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan.
5.    Drs. Slameto ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
6.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga.
7.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah  serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
8.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) halman 20
Belajar adalah suatu peoses perkembangan
9.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) halaman 21
Belajar adalah reoganisasi pengalaman
10.  R. Gagne( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku
11.  Thorndike ( psikologi kependidikan)
Belajar adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan umpuls untuk bertindak.
12.  J. B Watson ( djiwandono, Siti wuryani, Psikologi Pendidikan; Jakarta; grasindo; 2002 hal 129)
Belajar adalah suatu proses dari konditioning reflect ( respons) melalui pergantian dr suatu stimulus kepada yang lain
13.  Thorndike ( djiwandono, Siti wuryani, Psikologi Pendidikan; Jakarta; grasindo; 2002 hal 127)
Belajar adalah proses ‘stamping in’ ( diingat), forming, hubungan antara stimulus dan respon.
14.  Herbart ( swiss)
Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln
15.  Menurut cronbach ( 1954) WWW. Google.com/Wikipedia
Learning Is Shown By A Change In Behviour As Result Of Experience; Belajar Dapat Dilakukan Dengan Baik Dengn Jalan Mengalami
16.  Menurut spears( www. Google.com)
Learning is to observe, to read. To imited, to try something themselves, to listen, to follow direction, Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth.
“Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus dimana pengalaman itu dapat diperoleh dengan mempergunakan panca indra”.
17.  Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa:
menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
18.  Lester D. Crow and Alice Crow ( WWW. Google.com)
Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
19.  Hudgins Cs( 1982 WWW. Google.com)
Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, yang mengakibatkan adanya pengalaman
20.  Jung ( 1968 WWW. Google.com)
Belajar adalah proses dimana tingkah lakudari suatu organisme dimodifikasi oleh pengalaman.
21.  Ngalim Purwanto ( 1992) WWW. Google.com)
Belajar adalah setiap perubahn yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalman.

Perkembangan teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran.
Pertama aliran tingkah laku (Behavioristik), belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang kongkret atau yang non kongkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Tokoh dalam aliran ini adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
Aplikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Kedua aliran kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa pada bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang bersinambungan dengan lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David Ausebel Brunner.
Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda kongkret, keaktifan siswa amat dipentingkan, guru menyususun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
Ketiga aliran humanistik, belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai aktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar Ausebel, teori Bloom, Kolb, dll.
Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
Keempat teori belajar menurut aliran kontemporer, Teori kontemporer yang bermunculan saat ini banyak sekali di antaranya teori belajar sibernetik. Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru, jika dibandingkan dengan teori-teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi.
Menurut teori Sibernetik (Budiningsih, 2005:80-81), belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses bagaimana proses belajar akan berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson.
Aplikasi teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam kegiatan belajar hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan informatif, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar.
Dengan memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan pengajaran, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan out put-out put yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya

CIRI-CIRI BELAJAR
1.  Ciri yang khas pada aktivitas manusia, sehingga aktifitas tersebut disebut sebagai kegiatan belajar  yakni:
a. Aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar ( individu yang belajar) (BEHAVIORAL CONGES) baik aktual maupun potensial.
b. Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha.
2.  Belajar dan kematangan
Meskipun belajar dan kematangan memiliki persamaan unsur, namun keduanya tidaklah sama. Secara populer belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dapat mehasilkan perubahan tingkah laku, berupa kemampuan baru dan sifatnya relatif lama melalui usaha secara sadar. Sedangkan kematangan dapat  didefinisikan  sebagai  berikut:
a.    Tiap organ tubuh manusia (phisik atau psikhis) bertumbuh dan berkembang.  Organ tersebut mencapai kematangan apabila telah sampai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangan tersebut berhubungan erat dengan unsur.
b.    Perubahan perilaku yang disebabkan oleh kematangan itu disebabkan oleh perubahan-perubahan yang berlangsung dalam pertumbuhan dan perkembangan dari organisme-organisme secara fisiologis.
c.    Proses  kematangan memiliki  tiga hal pokok yaitu:
1.     Kematangan mengandung arti bahwa tidak semua perubahan dan kemajuan yang kita lihat pada anak terjadi karena pengaruh lingkungan, terutama pendidikan dan pengajaran, tetapi sebagian besar terjadi karena perkembangan dari dalam dirinya.
2.     Proses kematangan terjadi melalui beberapa tingkat atau fase tertentu, terlepas dari  bakat  atau individu yang bersangkutan dan tidak ada fase yang tidak muncul
3.     Sebagian besar dari proses perkembangan psikis pada anak (misalnya perkembangan motorik, bahasa, dan sebgainya ) hendaklah dipandang sebagai suatu kerjasama antara kematangan batiniah dan hasil belajar  yang  diberikan  oleh lingkungan.
Dari uraian diatas, ternyatalah bahwa belajar berbeda dengan kematangan.
  1. Belajar dan perubahan kondisi fisik dan mental
Perubahan kondisi fisik  dan mental banyak macamnya antara lain:         
a.    Perubahan akibat kelelahan fisik, contoh seorang atlet renang sehabis memberikan prestasi gemilang dalam pertandingan yang berat akibatnya ia kehabisan tenaga karena kelelahan fisik.  Seumpama dia disuruh masuk lagi ke kolam renang, mengikuti pertandingan berikutnya, prestasinya tidak segemilang tadi, penonton melihat seakan-akan telah terjadi perubahan.  Perubahan tingkah laku tadi hanya bersifat sementara, setelah mendapat istirahat secukupnya, tenaganya pulih, prestasinya akan baik kembali. 
b.    Perubahan akibat penggunaan obat
c.    Seorang yang habis minum obat tidur atau obat bius akan mengalami perubahan pikiran dan perasaannya.  Juga tingkah laku maupun kemampuannnya akan mengalami perubahan.  Namun perubahan inipun juga bersifat sementara.  Bila dampak obat tersebut telah hilang, tingkah lakunya akan kembali seperti biasa.
d.    Perubahan tingkah laku akibat penyakit parah atau trauma fisik. Contoh, seorang anak yang terserang penyakit pada jaringan otaknya hingga berakibat rusaknya jaringan syaraf yang mendukung kemampuan bicaranya, sehingga kelancaran bicaranya terganggu. Contoh lain, seorang pemanjat pohon dan terjatuh, akibatnya gerak-geriknya mengalami perubahan. Meskipun perubahan ini bersifat permanen, relatif dalam jangka waktu lama, namun bukan merupakan proses belajar. Dikatakan demikian, sebab perubahan didapatkan tidak melalui interaksi subjek dengan lingkungannya. Perubahan bukan merupakan hasil usaha dari si anak.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar berbeda dengan perubahan kondisi fisik dan mental.
4.  Hasil belajar bersifat menetap dan tahan lama
Dari pernyataan W.S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran (1987) dapat dikutip disini bahwa belajar adalah aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrmpilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan. Konstan maksudnya tetap atau tahan lama (Winkey, 1987,34)
Hal ini diperjelas oleh Samuel Soeitoe, dalam bukunya Psikologi pendidikan. Beliau menyatakan bahwa cirri belajar antara lain: Tiapproses belajar mengakibatkan perubahan dalam diri organisme diri orang yang belajar, perubahan itu tidaklah begitu saja terjadi dan kemudian lenyap kembali, tetapi perubahan itu tahan lama (awet).(Soeitoe,1982,34).
Memang apa yang telah dipelajari oleh seseorang itu dapat dilupakan dan terlupakan. Namun yang terlupakan itu tidak semuanya, pasti ada sisa-sisa yang menetap. Hal itu terbukti dari kenyataan bahwa apabila hal yang sama dipelajari kembali oleh seseorang, maka untuk mempelajari hal tersebut, tidak memerlukan waktu yang lama seperti waktu mempelajari waktu pertama kali. Juga kesulitan-kesulitan yang dihadapi lebih sedikit daripada waktu pertama kali mempelajari masalah tersebut. Hal ini dapat disimpulkan kalau hasil-hasil belajar waktu dahulu masih ada yang tersisa, menetap sampai kegiatan berikutnya. Dengan kata lain hasil belajar yang dimiliki sifat relative konstan, tahan lama, awet.

KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian belajar dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian belajar adalah sebagai berikut:
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.
Implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang sangatlah beragam. Guru dapat menerapkan menurut aliran-aliran teori tertentu. Seperti teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar, karakteristik siswa, dsb. Teori kognitif, pembelajaran lebih dititik beratkan pada perolehan pengetahuan oleh siswa, guru membimbing siswa untuk memiliki pengetahuan yang hendak dituju. Sedangkan aliran humanistik pembelajaran yang memanusiakan manusia. Guru mengakui siswa sebagai individu yang punya kemampuan dan harga diri. Aliran yang terbaru yaitu Teori kontemporer pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa hendaknya menarik, merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna.

REFERENSI
Djamarah, Syaiful Bahri .1999. Psikologi Belajar. Rineka Cipta
Djiwandono, Siti wuryani.2002. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Grasindo
Rustantiningsih. Artikel:Implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran 8 Juli 2008
www.google.com

0 komentar:

Posting Komentar